Dalam rangka upaya pencegahan Demam Berdarah, Pemerintah Desa Kosambironyok bersinergi bersama Dinas Kabupaten Serang dan UPT Puskesmas Kecamatan Anyar melakukan sosialisasi “Pencegahan Demam Berdarah” melalui langkah 3M Plus. Sosialisasi dilaksanakan pada Selasa, 11 Juni 2024 bertempat di Kantor Desa Kosambironyok.
“Pemerintah Desa akan terus berupaya dalam upaya pencegahan DBD. Melalui sosialisasi ini, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada akan potensi mewabahnya DBD di lingkungan sekitar. Melihat adanya kasus yang sedang banyak terjadi, di jadikan acuan dan pembelajaran untuk memahami lebih banyak mengenai pencegahan DBD dan menerapkannya dalam perilaku sehari-hari” ujar Kepala Desa Kosambironyok, Syarip Hidayatullah, S.IP.
Kegiatan ini merupakan salah satu implementasi dari penyelenggaraan Desa Siaga Kesehatan melalui langkah sosialisasi pada sasaran rumah tangga masyarakat desa. Selain itu, bertepatan dengan peringatan “ASEAN Dengue Day” yang jatuh pada 15 Juni, sebagai salah satu langkah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya dari penyakit demam berdarah secara berkelanjutan.
Dalam hal ini, Kepala UPT Puskesmas Kecamatan Anyar, Asep Saefullah, S. Kp., M.KM, mengungkapkan bahwa Pusekesmas sudah melakukan langkah-langkah atau tindakan terhadap mewabahnya penyakit demam berdarah di lingkup Kecamatan Anyar. “Perlu adanya penerapan Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) akan bahaya demam berdarah dan diharapkan adanya rantai komunikasi yang tepat dimulai dari lingkup Desa hingga pada Unit Puskesmas Kecamatan.” tuturnya.
Pipih Saripah, S.KM., M.KM, dari Dinas Kesehatan Kabupaten Serang, turut menjelaskan peran serta masyarakat tentang pencegahan dan pengendalian penyakit demam berdarah. “Masyarakat harus dapat memahami gejala awal Demam Berdarah. Disamping itu, dapat mengetahui siklus hidup nyamuk dan melakukan upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). ” ujarnya.
Pipih menambahkan, dalam upaya pengendalian demam berdarah tersebut, di kemas dalam langkah 3M Plus yakni, menguras, menutup, mengubur dan menjual. Pipih juga menghimbau Desa Kosambironyok dapat menjadi desa percontohan untuk menerapkan program Jumantik sebagai program penanggulangan DBD Dinas Kesehatan. Program ini melibatkan Kader Pembangunan Manusia (KPM) dan masyarakat langsung untuk dapat melakukan pemantauan jumlah jentik nyamuk yang berkembang pada setiap rumah.
Menyikapi hal tersebut, Syarip Hidayatullah S.IP, selaku Kepala Desa Kosambironyok telah menyanggupi dan bersedia menjadi Ketua Pelaksana dalam program Jumantik dan akan segera merealisasikannya pada pertengahan Juli 2024 mendatang.
Penulis : Siti Muflihah